Summer School Internasional di Malaysia: Pelajari Krisis Pengungsi dan Kembangkan Kesejahteraan Komunitas di Unisza

Chrissandra Destya Arini dan Varlie Zahranu berkesempatan mengikuti 2024 International Summer School Program di Universiti Sultan Zainal Abidin (Unisza), Malaysia. Program ini, yang diselenggarakan oleh Fakultas Hukum dan Hubungan Internasional serta Fakultas Ilmu Sosial Terapan, menawarkan dua kredit akademik musim panas ini dengan fokus pada isu-isu global yang mendesak.

Refugee Crisis: A Universal Challenge and the Roles of Southeast Asian Nations in Addressing it

Fakultas Hukum dan Hubungan Internasional akan mengangkat tema mengenai krisis pengungsi global dan peran negara-negara Asia Tenggara dalam menghadapinya. Melalui serangkaian modul, peserta akan mengeksplorasi isu-isu terkini tentang pengungsi di Asia Tenggara, termasuk gender dan pengungsi, bantuan kemanusiaan internasional, isu media, serta perlindungan dan integrasi sosial pengungsi. Malaysia, Indonesia, dan Thailand telah lama menjadi negara tuan rumah pengungsi, terutama dari Myanmar, Afghanistan, dan daerah konflik lainnya. Isu pengungsi ini penting tidak hanya bagi mahasiswa Ilmu Hukum dan Politik, tetapi juga bagi mahasiswa dari disiplin Ilmu Sosial lainnya seperti Sosiologi, Sejarah, Manajemen, dan Keamanan.

Community Service: Collaborative Work with Local Communities to Deal with Communal Issues and Contribute to Well-Being

Fakultas Ilmu Sosial Terapan akan memimpin bagian program yang berfokus pada pengembangan komunitas dan kesejahteraan masyarakat di Terengganu. Melalui kombinasi kegiatan seperti kunjungan lapangan dan keterlibatan komunitas, peserta akan diperkenalkan dengan cara hidup, budaya, dan nilai-nilai komunitas lokal. Kursus ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memperluas pemahaman peserta tentang isu-isu kontemporer yang dihadapi komunitas, serta menghargai keragaman budaya global dan lokal dalam konteks nyata.

Program summer school ini berlangsung selama satu semester, mencakup tujuh minggu kuliah online dan satu minggu wajib di Universiti Sultan Zainal Abidin, Malaysia. Biaya program sebesar USD 250 mencakup kuliah, akomodasi, makanan, keterlibatan komunitas, serta kunjungan budaya dan sejarah di Kuala Lumpur dan Terengganu.

Dengan pengajaran dari akademisi terkemuka di bidang humaniora dan ilmu sosial, peserta akan terlibat dalam diskusi kelompok dan presentasi yang mendalam. Tema tahun ini adalah “MENGHUBUNGKAN KOMUNITAS,” menekankan pentingnya keterlibatan global dan dampak positif terhadap masyarakat. Selamat kepada Chrissandra dan Varlie atas kesempatan berharga ini! 

Content Writer : Veronika Sherlina Maranatha